NAMA : UUT UTARI
KELAS :1EB17 NPM : 27212536
BAB I
KEWIRASWASTAAN
Kewiraswastaan
(Enterpreneurship)
adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai
suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang
dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan
kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang
usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian
tertentu (wiraswastawan/entrepreneur)
sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik
modal itu, kita sebut wiraswasta.
Wiraswasta
Pengertian wiraswastawan
menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari
kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan
untuk :
- Berdiri diatas kekuatan sendiri
- Mengambil keputusan untuk diri sendiri
- Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
- Mengambil resiko
- Tegas
- Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang
Peranan wiraswastawan
- Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
- Mencari keuntungan bisnis
- Membawa perusahaan ke arah kemampuan
- Memperkenalkan hasil produksi baru
- Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
- Membuka pasar
- Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
- Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
Mencirikan
tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur
pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
Pada
umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata.
Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai
keberhasilan yang lebih tinggi.
Merupakan
paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang
akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana
tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang
akan dialami.
BAB II
PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Perusahaan kecil
Perusahaan
kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta.
Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan
sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan
kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia
lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil
muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala
kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang
ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International,
dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan
kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang
dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
Perkembangan franchising di Indonesia
Waralaba
(franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama
dikenal oleh dunia, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh
perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun l851, yang
kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898.
Dalam
perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan
terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai
format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai
waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian
pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba
digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai
35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di
Kerajaan Inggris (UK) berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons
melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada dekade 60-an.
Format
bisnis waralaba memang tak dapat dipungkiri eksistensinya dan digemari
oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko kegagalan yang
mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi
pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang
mempergunakan format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari
satu digit.
Di
Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai dikenal pada awal
dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing disektor usaha rumah makan
siap saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer Take
Out, Texas Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang
sangat pesat dalam waktu yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag
RI hingga tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah
terdaftar lebih dari 250 perusahaan sebagai penerima waralaba
(franchisee) dari suatu waralaba asing, dan tersebar di beberapa bidang
usaha, antara lain;
1) rumah makan/restoran
2) jasa pemasaran
3) hotel
4) toko buku dan toko cindera mata
5) minimarket
6) persewaan kendaraan
7) pusat kebugaran dan perawatan tubuh
8) penata rambut, salon kecantikan, dll.
Di
sisi lain, perusahaan lokal yang telah mengembangkan usahanya dengan
mempergunakan format bisnis waralaba jumlahnya tidaklah sebanyak
waralaba asing banyak atau hanya sekitar 10 persen dari jumlah waralaba
asing yang ada di Indonesia. Perusahaan lokal tersebut antara lain; Es
Teller 77, CFC, ILP, LIA, Lutuye Salon, Rudy Hadisuwarno, Indomaret dan
lain-lainnya.
Sebagaimana
diuraikankan dimuka, Waralaba sebagai format bisnis mulai di kenal di
Indonesia pada awal tahun 1980, dibidang Restoran Siap Saji ( Fast Food
Restaurant ), seperti KFC, Pioneer Take out. Sedangkan Franchise
(waralaba) generasi pertama yang cenderung disebut lisensi memang telah
lebih dahulu dikenal, antara lain seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.
Perkembangan
Waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat
pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang
berkedudukan sebagai penerima waralaba ( franchisee ) diwajibkan
mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan
cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan
mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan format
bisnis waralaba berekspansi.
Bahkan
dari data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah tedaftar sekitar 250
perusahaan penerima Waralaba dimana hampir 70 persennya bergerak di
bidang restoran siap saji.
Pesatnya
perkembangan Waralaba daerah perkotaan di Indonesia, karena didukung
oleh jumlah populasi yang tinggi dan daya beli yang baik, disamping pola
makan masyarakat bisnis (middle-up) yang cenderung makan diluar rumah.
· Berikut ini adalah definisi dari istilah – istilah tersebut berdasarkan PP No.16 Tahun 1997, yaitu;
a) Pemberi Waralaba
Adalah
badan usaha atau peorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pemberi waralaba.
b) Penerima Waralaba
Adalah
badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan
atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri
khas usaha yang dimiliki pemberi waralaba.
c) Penerima Waralaba Utama
Adalah penerima waralaba yang melasanakan hak membuat perjanjian Waralaba Lanjutan yang di peroleh dari pemberi waralaba.
d) Penerima Waralaba Lanjutan
Adalah
badan usaha atau perorangan yang menerima hak untuk memanfaatkan dan
atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri
khas usaha yang dimiliki pemberi Waralaba melaui penerima waralaba
utama.
e) Perjanjian Waralaba
Adalah perjanjian secara tertulis antara Pemberi Waralaba dengan Penerima Waralaba.
f) Perjanjian Waralaba Lanjutan
Adalah perjanjian secara tertulis antara Penerima Waralaba Utama dengan Penerima Waralaba Lanjutan.
Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
- Manajemen berdiri sendiri.
Biasanya
para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang
disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil
keputusan.
- Investasi modal terbatas.
Pada
umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau
sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative
kecil.
Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
- Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
Keuntungan perusahaan kecil
- Kebebasan
dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan
kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini
lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup
layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap
adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan
dengan cepat.
- Penyesuaian
dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik terutama
karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan
hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume
usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Kelemahan perusahaan kecil
Perusahaan
dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung
resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi,
kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan
perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan
jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk
mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap
tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit,
referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan
( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan
pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan
dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya
dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan
pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan
pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan,
memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen,
pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan
strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
Kegagalan perusahaan kecil
Banyak faktor
yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian
penyebab kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman
manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan,
ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi
yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan,
permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dana
lain-lain.
Perbedaan kewirausahaan dan Bisnis kecil
Banyak
guru , dosen ataupun pengusaha , berpendapat bahwa kewirausahaan dan
bisnis kecil itu berbeda , padahal sama sekali tidak ada perbedaan
nya, kenapa?? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. Mereka sama-sama berbisnis
2. Pengukuran potensi bisnis sama
3. Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5. Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6. Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak
KESIMPULAN
Kewirausahaan tidak hanya membutuhkan uang, waktu, dan usaha untuk memulainya, disamping semua itu seorang wirausaha harus mempunyai keterampilan dalam usaha yang di jalani, kewaspadaan terhadap adanya persaingan, pengetahuan yang luas tentang usaha tersebut, dan dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Dalam menjadikan usaha yang berhasil seorang wirausaha harus memiliki daya pikir yang kreatif, inovatif, dan berorientasi kedepan. Karena setiap wirausaha di tuntut untuk menciptakan hal-hal baru, produk yang baru, dan mampu melihat peluang-peluang dan kemungkinan-kemungkinan usaha dimasa yang akan datang sehingga dapat memenangkan persaingan dalam cara yang sehat dan tidak bersifat komersial (mencari keuntungan semata)
SUMBER
http://aisyahmayasari.blogspot.com/2011/12/pengantar-bisnis-kewiraswastaan-dan.html