Sabtu, 20 Desember 2014

PENULISAN ILMIAH LAPORAN LABA/RUGI



BAB I
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang Masalah

Kebutuhan akan suatu informasi keuangan dalam sebuah perusahaan adalah suatu hal yang sangat penting. Informasi keuangan akan memberikan keputusan perusahaan untuk dapat melakukan tindakan atas kemajuan perusahaan. Beberapa informasi keuangan tersebut juga akan memberikan peluang perusahaan untuk mengantisipasi kerugian yang timbul akibat produksi, sehingga laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan dan beberapa orang yang di luar perusahaan.

Laporan laba rugi menyediakan rincian penghasilan, beban, laba dan rugientitas untuk suatu periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan mencerminkan  pengembalian (return) kepada pemegang saham untuk periode yang bersangkutan, sementara  pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba diperoleh. Dalam akuntansi berbasis akrual,  penghasilan diakui saat entitas menjual barang atau menyerahkan jasa pada saat diperoleh/dihasilkan (earned) dan ditandingkan (matching) dengan beban yang diakui terlepas dari saat pembayaran.

Model akuntansi yang masih digunakan sekarang adalah biaya historis, di mana aset dan liabiitas dinilai berdasarkan harga yang diperoleh pada saat transaksi aktual di masa lalu. Akuntansi biaya historis (historical cost accounting) disebut juga sebagai model akuntansi  berdasar transaksi (transaction-based model). Laba terutama ditentukan dengan mengakui  penghasilan yang direalisasi atau dapat direalisasi dan diperoleh (realized or realizable and earned) selama periode dan mengaitkan beban dengan penghasilan yang diakui. Alternatif model  biaya historis ini adalah akuntansi nilai wajar (fair value accounting) atau disebut juga dengan mark-to-market accounting. Dengan model akuntansi nilai wajar, nilai aset dan liabilitas ditentukan oleh nilai wajar (biasanya harga pasar) pada saat tanggal pengukuran (kira-kira tanggal laporan keuangan). Laba dengan model ini cukup merefleksikan perubahan bersih dalam nilai wajar aset dan liabilitas selama periode, di mana keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, standar akuntansi keuangan Indonesia  berbasis prinsip dan banyak menggunakan konsep fair value dalam penilaian aset dan liabilitas.

 Pada tahun 2011, komponen laporan keuangan mengalami sedikit perubahan. Perubahan tersebut antara lain, terlihat dalam laporan laba rugi menjadi laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan komprehensif ini berisi perubahan-perubahan karena penggunaan model nilai wajar,  pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi. Laporan laba rugi komprehensif tidak hanya mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, tetapi juga mencakup keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi disebut sebagai laporan laba rugi, sedangkan bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang  belum direalisasi disebut sebagai bagian pendapatan komprehensif lain.

B.Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1.     Apa itu Laporan laba rugi?
2.     Bagaimana format laporan Laba Rugi Komprehensif ?
3.      Bagaimana Nilai dari Pendapatan perusahaan ?
4.      Bagaimana Standar Akuntansi Internasional tentang laporan Laba Rugi ?
C.Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini agar saya selaku penyusun dapat mengetahui hal mengenai :
1.       Mengetahui Apa itu laporan laba rugi
2.      Mengetahui Format laporan Laba Rugi Komprehensif
3.       Mengetahui Nilai dari Pendapatan perusahaan
4.       Mengetahui Standar Akuntansi Internasional tentang laporan Laba Rugi

BAB II
PEMBAHASAN

A.Definisi Laba
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992: 55).Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (perioda) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003: 444).
Unsur-unsur Laba
Unsur-unsur laba antara lain :

1. Pendapatan

Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikkan aktiva suatu perusahaan atau penurunan kewajiban yang terjadi dalam suatu periode akuntansi, yang berasal dari aktivitas operasi dalam hal ini  penjualan barang (kredit) yang merupakan unit usaha pokok perusahaan.

2. Beban

Beban adalah aliran keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikkan kewajiban dalam suatu periode akuntansi yang terjadi dalam aktivitas operasi.
Menurut IAI (1994) dikutip dari Chariri dan Ghozali (2001), beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

3. Biaya

Biaya adalah kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi.
Biaya yang telah kadaluarsa disebut beban, tiap periode beban dikurangkan dari pendapatan pada laporan keuangan rugi-laba untuk menentukan laba periode.
Menurut FASB (1980) dikutip dari Chariri dan Ghozali (2001)  biaya adalah aliran keluar (outflows) atau pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang, atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiataan utama suatu entitas.

4. Untung-rugi

Keuntungan adalah kenaikkan ekuitas atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi insidental yang terjadi pada perusahaan dan semua transaksi atau kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Selain yang berasal dari pendapatan investasi pemilik.

5. Penghasilan

Penghasilan adalah hasil akhir penghitungan dari pendapatan dan keuntungan dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut. Seperti yang dijelaskan dalam PSAK no.23 Ikatan Akuntan Indonesia (2007) paragraf  70 menyatakan  sebagai  berikut: Penghasilan (income) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikkan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Selanjutnya pada paragraf 74 dinyatakan: Definisi penghasilan meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).

B.Definisi Rugi

Rugi adalah loss yaitu (KERUGIAN), jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang diterima; dalam asuransi dapat pula diartikan sebagai besarnya pembayaran yang harus diberikan oleh penanggung kepada tertanggung atas terjadinya hal yang diasuransikan.

C. Laporan Laba Rugi Komprehensif

Entitas menyajikan seluruh komponen pendapatan komprehensif (pos penghasilan dan beban) yang diakui dalam satu periode:
1) Dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, di mana semua pos penghasilan dan beban yang diakui  dalam satu periode (pendekatan satu laporan – the single statement approach); atau
2)    Dalam bentuk dua laporan (pendekatan dua laporan – the two statement approach):
a) Laporan yang menunjukkan komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah)
b) Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain (dalam laporan laba rugi komprehensif).

    Total  laba rugi komprehensif (total comprehensive income) yang dilaporkan dalam  laporan laba rugi komprehensif adalah total semua pos penghasilan dan beban yang diakui selama satu periode (termasuk komponen laba atau rugi dan pendapatan komprehensif lain).
    Laporan laba rugi komprehensif minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut untuk periode:
1)       Pendapatan;
2)       Biaya keuangan;
3)  Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas;
4)        Beban pajak;
5)        Operasi yang dihentikan yang mencakup suatu total dari:
 a)     Laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan
 b) Keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan.
6)        Laba atau rugi;
7)       Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain angka 8 di bawah);
8)    Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan metode ekuitas; dan
9)      Total laba rugi komprehensif

       Dengan demikian, total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Total laba rugi komprehensif terdiri dari komponen “laba rugi” dan “pendapatan komprehensif lain.” Sedangkan laba rugi (profit or loss) atau laba bersih (net income) adalah total pendapatan (income) dan beban (expenses), tidak termasuk komponen-komponen pendapatan komprehensif lain.
       Di samping itu, entitas mengungkapkan pos-pos berikut dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai alokasi laba rugi untuk periode:
1)        Laba atau rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
a)         Kepentingan nonpengendali: dan
b)        Pemilik entitas induk.
2)        Total laba rugi komprehensif periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada:
a)         Kepentingan nonpengendali; dan
b)        Pemilik entitas induk.
   Entitas dapat menyajikan pos-pos sebagaimana dimaksud di butir 1 – 6 di atas dan pengungkapan laba atau rugi yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali (non-controlling interest) dan pemilik entitas induk (owners of the parent)[1] sebagaimana pada butir 1) di atas dalam laporan laba rugi terpisah (income statement).


D.Laporan Laba Rugi

     Entitas mengakui seluruh pos-pos penghasilan dan beban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali suatu PSAK mensyaratkan atau memperkenankan lain.
      Laporan laba rugi  (statement of income)  minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut untuk periode:
1)       Pendapatan;
2)       Biaya keuangan;
3)    Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi (associates) dan ventura bersama (joint venture)   yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas ;
4)       Beban pajak;
5)       Operasi yang dihentikan (discontinued operations);
6)       Laba atau rugi
7)       Kepentingan nonpengendali; dan
8)       Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik ekuitas  entitas induk

E.Klasifikasi Beban dalam Laporan Laba Rugi

     Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat (nature) atau fungsinya (function) dalam entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan.
Klasifikasi menurut sifat. Klasifikasi menurut sifat mengidentifikasi biaya (cost) dan beban (expense) dalam bentuk karakter biaya, seperti gaji dan upah, pembelian bahan baku, beban pennyusutan, dan beban iklan.
Klasifikasi menurut fungsi.  Klasifikasi menurut fungsi menyajikan beban dilihat dari tujuan pengeluaran (expenditure), seperti biaya manufaktur, distribusi, dan administrasi.
Berikut ini dilustrasikan dua alternatif bentuk laporan laba rugi komprehensif. Dalam tiap kasus, asumsikan bahwa PT Galaxi, Tbk melaporkan informasi berikut untuk tahun 2012: pendapatan penjualan Rp800.000; beban pokok penjualan Rp600.000; beban operasi Rp90.000; dan keuntungan
yang belum direalisasi setelah pajak atas efek tersedia untuk dijual Rp30.000.

1)  Pendekatan Satu Laporan

Dalam pendekatan ini, laba bersih (net income ) atau laba-rugi (profit or loss) merupakan subtotal, dengan total pendapatan komprehensif (comprehensive income) ditunjukkan sebagai total Bentuk  satu laporan untuk PT Galaxi, Tbk disajikan dibawah ini:


PT Galaxi, Tbk
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Pendapatan penjualan
Beban pokok penjualan            
Laba bruto
Beban operasi
Laba bersih
Pendapatan komprehensif lain:
Keuntungan kepemilikan yang belum direalisasi, setelah pajak
Pendapatan komprehensif
Rp800.000.000
     600.000.000
Rp200.000.000
      90.000.000
Rp110.000.000

      30.000.000
Rp140.000.000

2)    Pendekatan Dua Laporan


PT Galaxi, Tbk
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Pendapatan penjualan
Beban pokok penjualan            
Laba bruto
Beban operasi
Laba bersih
Rp800.000.000
     600.000.000
Rp200.000.000
       90.000.000
Rp110.000.000

PT Galaxi, Tbk
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Laba bersih
Pendapatan komprehensif lain:
Keuntungan kepemilikan yang belum direalisasi, setelah pajak
Pendapatan komprehensif
Rp110.000.000

      30.000.000
Rp140.000.000


F.Laporan Perubahan Ekuitas

Di samping laporan laba rugi komprehensif, entitas juga menyajikan laporan ekuitas pemegang saham (atau laporan perubahan ekuitas pemegang saham – statement of changes in stockhoders’ equity). Laporan ini melaporkan perubahan masing-masing akun ekuitas pemegang saham dan total ekuitas pemegang saham selama suatu periode. Entitas biasanya menyajikan laporan ekuitas pemegang saham dalam format kolom (columnar form). Ekuitas pemegang saham pada umumnya mencakup modal kontribusi (saham preferen, saham biasa, dan tambahan modal disetor), saldo laba, dan  pendapatan komprehensif lain.
Untuk tiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari:
Masing – masing pos pendapatan komprehensif lain; dan
Transaksi dengan pemilik, yang menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik (penerbitan saham) dan distribusi kepada pemilik (dividen), dan perubahan hak kepemilikan pada ekuitas anak yang tidak menyebabkan hilang pengendalian

Ilustrasi – 2
Asumsikan, sebagaimana informasi yang sama dengan PT Galaxi, Tbk; entitas mempunyai saldo akun ekuitas pemegang saham pada awal tahun 2012: Saham biasa Rp300.000.000; saldo laba Rp50.000.000; dan pendapatan komprehensif lain Rp60.000.000. Tidak ada perubahan akun saham biasa yang terjadi selama tahun berjalan. Penyajian ekuitas pemegang saham untuk PT Galaxi, Tbk sebagai berikut:


PT Galaxi, Tbk
Laporan Perubahan Ekuitas Pemegang Saham
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012

Total
Saham Biasa
Saldo Laba
Pendapatan Komprehensif Lain
Saldo awal
Laba bersih
Pendapatan komprehensif lain
Keuntungan kepemilikan yang belum direalisasi, setelah pajak
Rp410.000.000
    110.000.000




      30.000.000
Rp300.000.000





Rp  50.000.000
    110.000.000
Rp60.000.000





     30.000.000
Saldo akhir
Rp550.000.000
Rp300.000.000
Rp160.000.000
Rp90.000.000

















Dengan mengabaikan format gambaran yang digunakan, PT Galaxi, Tbk melaporkan pendapatan komprehensif lain sebesar Rp90.000.000 dalam bagian ekuitas pemegang saham di laporan posisi keuangan sebagai berikut:




PT Galaxi, Tbk
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012


Ekuitas pemegang saham
Saham biasa
Saldo laba
Pendapatan komprehensif lain
Total ekuitas pemegang saham

Rp300.000.000
     160.000.000
       90.000.000
Rp550.000.000





Contoh Laporan Laba Rugi Komprehensif

Keterangan
2012
2011
Pendapatan usaha
Penjualan
Beban pokok penjualan
Laba bruto

Beban operasi
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Laba operasi
Pendapatan (beban) non operasi
Bagian laba (rugi) entitas asosiasi/ventura bersama
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan
Beban pajak kini
Beban pajak tangguhan
Laba dari operasi yang dilanjutkan
Kerugian dari operasi yang dihentikan

Laba (rugi) neto

Pendapatan komprehensif lain
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Lindung nilai arus kas
Keuntungan revaluasi aset tetap
Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program pensiun manfaat pasti

Pendapatan komprehensif lain

Total laba komprehensif

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

xxxx
xxxx
xxxx


xxxx
xxxx
xxxx

xxxx
xxxx

xxxx
xxxx
xxxx
xxxx

xxxx


xxxx

xxxx
xxxx
xxxx

xxxx

xxxx

xxxx


xxxx
xxxx


xxxx
xxxx

xxxx
xxxx
xxxx


xxxx
xxxx
xxxx

xxxx
xxxx

xxxx
xxxx
xxxx
xxxx

xxxx


xxxx

xxxx
xxxx
xxxx

xxxx

xxxx

xxxx


xxxx
xxxx


xxxx
xxxx



BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Laba Komprehensif adalah total perubahan aktiva bersih (ekuitas) perusahaan selama satu periode, yang berasal dari semua transaksi dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari pemilik. Atau dengan kata lain, laba komprehensif terdiri atas seluruh perubahan aktiva bersih yang berasal dari transaksi operasi.     Laporan laba rugi komprehensif minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut untuk periode Pendapatan,Biaya keuangan,Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat atau dengan menggunakan metode ekuitas yaitu
beban pajak, laba atau rugi, Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifatnya, bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan metode ekuitas; dan
total laba rugi komprehensif.

Saran

Untuk mempermudah keinginan perusahaan yaitu memperoleh laba semaksimal mungkin
maka perusahaan perlu membuat laporan rugi laba, karena dengan membuat laporan rugi laba, maka perusahaan dapat mengevaluasi perkembangan dari perusahaan. Setiap perusahaan terutama perusahaan dalam skala besar harus membuat laporan laba rugi komprehensif yang sesuai dan memenuhi elemen-elemen yang harus ada, sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna untuk mendukung pengambilan keputusan.


DAFTAR PUSTAKA
http://h-surya-im.blogspot.com/2013/01/makalah-laba-rugi.html
http://alexandria05.blogspot.com/2014/11/makalah-income-statement.html
http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/rugi.aspx



1 komentar: